contoh kasus problem solving




KOGNISI dan BAHASA
·         PROBLEM SOLVING

Ketika itu saya bangun telat padahal jadwal perkuliahan saya masuk jam 8 pagi karena jam sudah menunjukkan 07.50 dengan sangat terburu-buru saya mandi dan bersiap pergi ke kampus. Saat pulang dari kampus dan tiba dikos, saya kebingungan mencari kunci kamar dan berusaha mengingat dimana saya meletakan kunci itu. Dan akhirnya saya pun menyadari kalau saat terburu-buru pergi tadi, saya hanya mengambil gembok tanpa kuncinya dan saya langsung mengembok kamar tanpa menyadari kalau kuncinya masih berada didalam kamar.
saya pun mulai memikirkan bagaimana membuka kamar yang digembok tanpa ada kuncinya karena tidak mau berlama-lama diluar kamar saya pun mulai mencoba-coba membuka kamar. Pertama kali saya menggunakan batu dan memukul berulang kali pada gembok, namun  gemboknya sama sekali tidak terbuka. Lalu saya mencoba menggunakan obeng untuk membuka engsel dari gembok itu, namun juga tidak bisa dan akhirnya karena bingung saya pun menggunakan pisau dapur untuk membuka nya. Pintu saya pun terbuka, saya bisa masuk kembali ke kamar dan saya mendapatkan kunci yang ketinggalan di kamar. (hahaha…J).

kasus diatas mengenai problem solving yaitu usaha dalam menemukan cara yang tepat dalam mencapai sebuah tujuan dan dalam pencapaian tersebut menggunakan proses dengan metode kompleks dari penggunaan pikiran  (kognisi) dan mental seseorang.  
Dalam kasus ini problem solving: menemukan cara yang tepat untuk membuka pintu kamar yang digembok tanpa menggunakan kunci dan untuk mencapai hal itu saya mulai berpikir bagaimana untuk masuk kedalam kamar tanpa menggunakan kunci.

unsur utama masalah



1.     initial state:  situasi awal sebagai permulaan masalah.  Initial state dalam kasus ini adalah saya bangun telat yang merupakan awal permulaan masalah karena bangun telat yang menyebabkan saya terburu-buru dan mengambil gembok tanpa kuncinya yang menyebabkan saya tidak dapat masuk kedalam kamar.
2.    Goal State: tujuan yang ingin dicapai pada pemecahan masalah. Dalam kasus ini yang menjadi goal state adalah saya dapat membuka pintu kamar yang digembok.
3.    Obstacles: hambatan yang mencapai Goal State. Dalam kasus ini hambatannya adalah kunci tidak ada di saya, tapi masih didalam kamar. Selain itu hambatannya saya tidak tahu alat apa yang paling bisa membuka pintu kamar yang digembok tanpa kuncinya.


Tahapan Pemecahan Masalah

·         Identifikasi masalah

masalah dalam kasus ini adalah saya ingin masuk ke dalam kamar, namun kamar digembok dan kunci tidak ada sama saya.

·         Memahami Elemen Masalah:
Elemen dalam kasus ini adalah pintu kamar harus dibuka tanpa menggunakan kunci.

·         Strategi pemecahan masalah
strategi yang saya gunakan adalah Trial and Error dimana saya membuka pintu kamar dengan mencoba satu persatu alat. Seperti pertama kali mencoba menggunakan batu untuk membuka gembok dengan memukul-mukul gembok tersebut, cara kedua saya menggunakan obeng untuk membuka mur dan cara terakhir saya menggunakan pisau untuk membuka pintu.


Penggunaan strategi pemecahan masalah dengan trial dan error sangat lama karena saya harus satu persatu mencoba cara apa yang harus saya lakukan sampai saya menemukan cara yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut dalam kasus ini sampai saya menemukan alat yang bisa membuka pintu kamar.

·         Lahey, Benjamin. 2007. 9th Ed. Psychology An Introduction. New York: Mc Graw Hill

0 komentar